Ceritanya menjadi
menggelitik bila perokok yang disindir tidak mau berkurban. Alasan tidak mau
berkurban karena uangnya tipis. Hari Raya Idul Adha jatuh tanggal tua dan uang
gaji sudah habis. Jawaban itu seolah sia-sia, ketika si penanya langsung
bilang,”beli rokok saja sanggup, berkurban kok susah,”. Bagi yang paham
maksudnya pasti akan memilih diam. Jangan coba-coba jawab, supaya tidak makin
panjang.
Kalau menjawab,
harga rokok belasan ribu, harga kambing atau sapi jutaan. Siap-siaplah
kalkulator bermain, akhirnya anda dapat. Sehari harga rokok Rp 15 ribu, berarti
sebulan untuk rokok saja Rp 450 ribu. Seandainya uang itu disimpan dalam
setahun , tidak hanya membeli satu kambing bisa dapat dua malah. Akhirnya kita
bisa mematung seribu bahasa.
Guyonan soal rokok
dan kurban seolah menjadi sindiran lazim yang muncul ketika Idul Adha tiba. Ya,
apapun itu perokok selalu punya dalih menutupi hobinya merokok. Tapi, dari
berbagai dalih itu tentu hadirnya Idul Adha menjadi momentum untuk berbagi.
Bolehlah tetap merokok, tapi jangan lupa berkurban.(*)
0 10 komentar:
Post a Comment