Monday 18 July 2016

Paramotor Visit Lombok-Sumbawa Hebohkan Ibukota

JAKARTA--Direct Promotion Pariwisata NTB di Jakarta ditutup dengan Parade Budaya NTB di Gedung Sapta Pesona Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI. Parade Budaya heboh dengan manuver paramotor Visit Lombok-Sumbawa. Pejalan kaki di car freeday (CFD) Jalan Thamrin-Sudirman dibuat kagum dengan penampilan sepuluh paramotor dari DPD Federasi Aerospace Indonesia (FASI) Jakarta. "Luar biasa. Baru pertama kali promosi pariwisata dengan paramotor," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata RI, Esthy Reko Astuti, kemarin (17/7). Diakuinya, aksi paramotor ditengah parade budaya menjadi pembeda. Selain berkeliling di sekitar Monumen Nasional, aksi paramotor juga membelah kerumunan massa yang berolahraga di CFD. Jelas masyarakat akan bertanya-tanya dengan aksi tersebut. "Memang promosi tidak boleh biasa-biasa. Setelah masyarakat penasaran mereka akan bertanya, secara tidak langsung nama NTB terangkat," ucapnya. Parade budaya yang dilepas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata RI, Esthy Reko Astuti dan Wakil Gubernur NTB HM Amin diawali dengan pelepasan 500 pesepeda berasal dari berbagai komunitas sepeda Jakarta. Ini salah satu kampanye bersepeda internasional Gran Fondo New York (GFNY) yang akan berlangsung di Lombok, 2 Oktober 2016 mendatang. Selanjutnya kontingen seni budaya khas Lombok dan Sumbawa, mulai dari rombongan mahasiswa NTB di Jakarta yang membawa berbagai macam backdrop bertuliskan even-even besar kepariwisataan yang akan berlangsung di NTB. Esthy mengungkapkan, Kemenpar mengapreasiasi positif promosi pariwisata yang dilakukan Pemprov NTB. Langkah tersebut bagian dari implementasi kebijakan Menteri Pariwisata. "Dimana Gedung Sapta Pesona atau Kantor Kemenpar selalu terbuka untuk kegiatan apapun dari daerah-daerah,” sambungnya. Dikatakan, dengan dukungan eksekutif maupun legislatifnya yang begitu kompak, pariwisata di NTB bisa makin berkembang. Kemenpar pun akan memberi dukungan ke daerah. Semakin banyak kunjungan wisatawan ke NTB, baik domestik maupun mancanegara, menjadi keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan sektor pariwisata. "Dari 260 juta pergerakan wisatawan seluruh dunia, paling tidak ada 12 juta wisatawan mancanegara diantaranya yang akan berkunjung ke Indonesia, termasuk ke Lombok dan Sumbawa,” lanjutnya. Lebih jauh, keindahan alam di Lombok dan Sumbawa tidak boleh berhenti dipromosikan. Pasalnya, jika tidak terus dipromosikan keluar daerah atau keluar negeri, tidak banyak yang mengenal. Imbasnya jelas pada tingkat kunjungan wisatawan. "Kami salut dengan promosi NTB di Jakarta. Sebagai ibukota menjadi penggerak wisatawan nasional," imbuhnya. Wagub NTB HM Amin kembali mengulang obsesi Provinsi NTB menjadikan pariwisata sebagai andalan. Pariwisata diharapkan bisa mengalahkan pertanian pada produk domestik regional bruto (PDRB). "Ini akan berpengaruh pada kesejahteraan dan menurunnya kemiskinan," katanya. Selain pertambangan, kata Amin, pariwisata cukup seksi. NTB sudah mendapat stempel halal tourism. Peluang mendapat wisatawan dari timur tengah cukup besar. Tinggal bagaimana terus mengenalkan daerah. "Memang tidak murah biayanya. Namun apa yang dilakukan ini juga akan sepadan dengan hasil yang akan dicapai, tidak hanya sekarang tapi sampai anak cucu," sambungnya. Amin pun menyinggung soal keterisian kamar hotel sepanjang liburan, nyaris semua hotel kebanjiran tamu. Pencapaian itu dinilai sebagai buah dari gencarnya promosi yang dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya oleh Disbudpar NTB. Termasuk dukungan stakeholdernya holder pariwisata. "Tentu ini sepadan dengan upaya yang sudah dilakukan," ujarnya. Bapak murah senyum ini kembali mengajak seluruh masyarakat NTB terbuka dan mendukung pariwisata. Majunya pariwisata merupakan sinergi semua elemen. Masyarakat diminta terlibat dan menikmati kesuksesan pariwisata. "Semua masyarakat kita ikut menikmati geliat pariwisata yang semakin berkembang," bebernya. Amin pun mengingatkan soal potensi gangguan pariwisata. Wisatawan yang datang ke NTB harus dibuat nyaman. Insiden sekecil apapun tidak boleh menerpa wisatawan. Sedikit saja gangguan, citra pariwisata akan buruk. "Gangguan apapun itu, mau begal, rampok, atau sampah. Destinasi yang ada juga harus terus diperbaiki dan dijaga," tegasnya. Kepala Disbudpar NTB HL Moh Faozal mengatakan, promosi pariwisata di Jakarta dimulai dengan pameran ekonomi kreatif di Kemenpar RI. Menyusul table top yang dihadiri pelaku pariwisata dari NTB dan Jakarta. Diakhiri dengan Parade Budaya NTB. "Promosi di Jakarta sekaligus menyebarkan kabar MTQ Nasional XXVI digelar di NTB," katanya. Faozal menyebut, ratusan pesepeda dari Jakarta tampil mempromosikan GFNY yang sebentar lagi dihelat di Lombok. Bersamaan dengan gelaran MTQ, ada ajang Paralayang Internasional 4-6 Agustus. Berikutnya disusul Rinjani 100. Termasuk ajang Bulan Budaya Lombok-Sumbawa. Kegiatan pariwisata yang digelar sebulan. Termasuk festival internasional travel fair dan halal travel fair untuk mewujudkan halal destinasi. "Terus kegiatan pariwisata di NTB akan berjalan sampai akhir tahun," sambungnya. Mantan Kepala Museum NTB ini menambahkan, sebelum di Jakarta promosi pariwisata sudah dilakukan di Makassar. Berikutnya menyusul Batam, Yogyakarta, dan Batam. Promosi tersebut salah satu upaya intensif mengenalkan pariwisata NTB."Untuk di Jakarta semua (promosi) berjalan lancar dan cukup baik," tutupnya.

0 10 komentar:

Post a Comment