Friday 1 January 2016

Tahun Baru, Tantangan Baru untuk NTB

TAHUN telah berganti. Januari 2016 sudah dimulai. Tahun lalu tinggal kenangan. Cerita baru harus dimulai di tahun yang baru ini. Di NTB sepanjang 2015 diwarnai berbagai pencapaian. Ada yang bagus, ada yang kurang bagus. Untuk yang bagus, NTB baru saja mendapar predikat lokasi pariwisata halal. Dua penghargaan diberikan oleh Dubai. Prestasi lain, pertumbuhan ekonomi NTB berada di rel. Cukup bagus. Tidak seperti banyak daerah yang merosot. Dari sisi dunia perdagangan, produk asal NTB seperti jagung dan sapi tetap dibutuhkan daerah lain. Itu artinya, peluang ekonomi masyarakat NTB terbuka lebar.

Tantangan bagi NTB di 2016 makin berat. NTB bakal menjadi tuan rumah hari pers nasional (HPN) maupun MTQ nasional. Acara berskala nasional yang tidak boleh digelar sembarangan. Sukses penyelenggaraan harus dilakukan oleh pemerintah provinsi. Termasuk sukses ekonomi dan sukses branding daerah. NTB termasuk provinsi yang kerap menggelar acara nasional. Terbukti sukses dan berjalan baik.

Tantangan lain di 2016 bagi NTB adalah memastikan janji Presiden Joko Widodo untuk pengembangan Mandalika Resort. Pusat menjanjikan Rp 1,8 triliun. Harapan pengembangan Mandalika Resort mulai mendapat angin, setelah beberapa waktu lalu Wakil Presiden Jusuf Kalla datang melihat kondisi terakhir.
Selain pembangunan, tantangan lain yang dihadapi NTB adalah soal pendidikan. Masih banyak anak putus sekolah. Perhatian pada pendidikan masih kurang. Masyarakat belum menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan. Ini tantangan yang harus dihadapi pemerintah, harus menyapu bersih kalangan tidak terdidik.
Untuk kalangan pendidik dan pelajar, tahun ini harus lebih baik. Jangan lagi seperti tahun lalu, Ujian Nasional (UN) diwarnai kecurangan. Padahal UN sudah tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Mari mengarahkan pendidikan di NTB jujur dan berintegritas.

Soal ketenagakerjaan patut diperhatikan. NTB masih menjadi lumbung tenaga kerja kasar di luar negeri. Ini tidak boleh dibiarkan. Meski menyumbang remitansi besar bagi daerah, tenaga kerja yang dikirim harus memiliki kualifikasi tinggi. Ingat, tahun ini mulai diberlakukan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Persaingan dunia kerja antar negara makin kompetitif. Jika tidak memiliki kemampuan lebih, bakal tergerus tenaga kerja negara lain.

Selain di luar negeri, tenaga kerja dalam negeri juga harus diperhatikan. Investasi masuk ke NTB semakin menggeliat. Provinsi NTB pun dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata terbaik dunia. Tantangan bagi masyarakat, supata tidak menjadi penonton di daerah sendiri. Harus mengembangkan diri. Meningkatkan skill dan kemampuan bahasa. Dunia kerja tidak melulu memikirkan soal warga lokal. Skill mumpuni tetap menjadi pilihan.

Tantangan lain bagi NTB soal pariwisata. Tahun 2015 pariwisata digoncang kejahatan. Turis menjadi korban kejahatan. Pemerintah harus berbenah. Segera membangun sinergi dengan polisi dan TNI untuk mengantisipasi kejahatan pariwisata. NTB mendunia karena pariwisatanya. Jangan karena cap tidak aman dan banyak penjahat, kemudian para wisatawan kabur.

Tantangan-tantangan di tahun yang baru bukan rintangan. Tantangan ini menjadi target yang harus dibereskan. Kalaupun tidak bisa selesai total, setidaknya menjadi lebih baik.(*)

0 10 komentar:

Post a Comment