Saturday 3 October 2015

Anak Muda Lombok Cinta Keroncong

LANGKA anak muda di era musik bebas gemar dengan bernyanyi keroncong. Musik khas Indonesia ini dianggap kurang gaul. Tapi, itu tidak berlaku untuk Maya Rohmania anak muda asal Lombok-NTB. Mahasiswi ini menorehkan prestasi dari menyanyi keroncong. Ia begitu bangga bisa menjadi penyanyi keroncong.
"Banyak alasan anak muda tidak suka keroncong," katanya.
Musik keroncong, kata Maya, bukan genre yang digemari anak muda. Disebut musiknya bikin ngantuk, musik orang tua, ataupun tidak mengikuti zaman. Seharusnya bangga dengen keroncong. Karenak musik kroncong itu salah satu jenis musik yg bisa di bilang ciri khas Indonesia
"Meski ada beberapa alat musiknya tidak berasal dari Indonesia. Okulele itu alat musik dari Portugis," sambungnya.

Prestasi yang ditorehkan Maya di bidang keroncong diantaranya,
juara III menyanyi keroncong seluruh NTB tahun 2006, pemilihan bintang radio jenis keroncong tahun 2012. Terakhir, tahun lalu  juara V seluruh Indonesia di  pekan seni mahasiswa nasional (Peksiminas). Capaian luar biasa Maya, tidak didapat dengan cara kilat. Selain kecintaan, ia pun harus rajin berlatih.
Diceritakan, awal mengenal keroncong ketika kecil diajak ayahnya latihan keroncong. Kebetulan ayahnya pemain musik keroncong. Maya pun memutuskan belajar  lagu keroncong:
"Susah awalnya harus balapan dengan musiknya," bebernya.
Penghobi renang ini memulai dari sekolah dasar (SD), sudah berkeliling. Dari bernyanyi keroncong di acara-acara, sampai akhirnya tampil di televisi. Ia pun dinobatkan sebagai penyanyi keroncong termuda. Sampai SMA ia masih menjadi penyanyi keroncong termuda. Mulai SMP kerap ikut lomba keroncong.
"Setiap lomba lawannya ibu-ibu," ujarnya tertawa.
Ditambahkan, keistimewaan musik keroncong ada di alat musiknya. Alat musik tradisional dari bass betot, cello, okulele, dan tenor disatukan. Akhirnya membentuk suatu jenis musik yang enak. Lagu keroncong memiliki lirik yang puitis. Menceritakan tentang kekayaan alam, menceritakan tentang keindahan suatu tempat, dan lagu yg mengandung percintaan. Liriknya dikemas sehingga bisa menyentuh.
"Tidak asal-asalan buat liriknya," ucap perempuan 22 tahun ini.

Saat ini, lanjutnya, peminat keroncong semakin bagus. Sudah banyak anak SD mengenal keroncong. Bahkan sudah bisa menyanyikan dengan baik. Lagu Pop, Barat, Mandarin, Jepang, Jazz, dan lagu daerah bisa dinyanyikan dengan musik keroncong. Itu salah satu keistimewaan musik keroncong.
"Semua kalangan bisa ikut," imbuhnya.
Kedepan Maya ingin lebih mengenalkan lagi keroncong di kalangan muda. Dengan begitu, anak muda tidak salah tanggap tentang musik keroncong. Termasuk untuk anak-anak kecil pun harus tahu tentang keroncong.

0 10 komentar:

Post a Comment