Clothing Produk Lombok (2)
JALAN Selandir
tepat di belakang Supermarket Ruby ada outlet bertuliskan Lombok Hardcore. Ini
salah satu distro legendaris di Mataram. Sering jadi perbincangan anak-anak
muda. Khususnya penggemar musik. Menjejakkan kaki di distro langsung disambut
deretan pakaian. Tidak hanya kaos dan celana. Di lemari berjejer topi, tas, dan
sandal.
Meski hardcore
selalu dikaitkan dengan anak band, tidak berarti peminat Lombok Hargcore hanya
anak band. Yang pasti distro selalu identik dengan limited edition, desain
sendiri, dan karya lokal.
“Sasarannya memang
penghobi musik. Sekarang konsumennya lebih umum anak muda sih,” kata karyawan
Lombok Hardcore Oni.
Melihat desain
pakaian, khususnya kaos desain sendiri Lombok Hardcore kelihatan garang.
Tampilan hitam dengan gambar cowok banget mendominasi. Clothing Lombok Hardcore
ini pertama muncul 1999.
“Belum banyak
distro-distro saat itu,” sambungnya.
Meski kelihatan
mahal, kata Oni, sesungguhnya harga produk lokal ini bersahabat di kantong anak
muda. Untuk kaos dibandrol dari Rp 80 ribu, celana Rp 155 ribu, tas Rp 100
ribu, topi Rp 80-90 ribu, dan sandal Rp 90 ribu.
“Tidak mahal-mahal
menyesuaikan dengan harga anak muda,” ucapnya ramah.
Mengetahui cerita
Lombok Hardcore kurang lengkap rasanya tanpa ngobrol dengan Ownernya Wayan Agus
Dedy. Diceritakan, kehadiran Lombok Hardcore tidak bisa lepas dari musik
underground terutama hardcore. Meski identik dengan hardcore, tidak lantas
mengkotakkan diri. Sasaran utama tetap umum. Tidak memandang usia, tua, muda,
dan anak-anak bebas memburunya.
“Ditanya
kalangannya. Menengah ke bawah,” katanya.
Meski menyasar
menengah ke bawah, lanjutnya, bukan berarti membuat produk Lombok Hardcore
murahan. Harga pasar kualitasnya bukan pasaran. Itu dibuktika dengan desain
orisinil dan bahan pakaian.
“Sejauh ini
peminatnya lumayan,” akunya.
Pria yang akrab
disapa Goes Dedy ini mengungkapkan, soal pasang surut jualan lumrah dalam
jualan. Sampai sekarang terbukti Lombok Hardcore tetap eksis. Kesabaran menjadi
kunci.
“Namanya juga
jualan,” ucapnya tertawa.
Kesabaran Dedy tidak sia-sia. Ditengah gempuran pakaian
luar, Lombok Hardcore merambah hingga luar NTB. Pelanggannya sampai ke luar
negeri. Disebutkan, konsumen dari Pulau Jawa, Kalimantan, Bali, sampai Batam
rajin update barang baru. Sementara dari luar negeri seperti Malaysia,
Singapura, Jepang, Belanda, Inggris, Australia, dan Amerika Serikat tidak mau
ketinggalan.
“Lumayan bisa luar
daerah bahkan luar negeri,” tambahnya.
Jumlah distro di
Mataram terus bertambah. Bagi Dedy, kemunculan distro baru bukan musuh atau
saingan. Justru itu kebanggaan bagi Lombok.
“Bangga Lombok bisa
maju karena kreatif anak muda, khususnya distro,” tukasnya.(*)