Friday 29 January 2016

Berjuang Demi Produk Godline

Clothing Produk Lombok (4)

Jumlah clothing lokal cukup banyak di Mataram. Meski begitu tidak menyurutkan clothing baru muncul. Kaos desain sendiri tidak hanya memberi kepuasan konsumen. Penjual pun puas bila karyanya dihargai. Modal cekak tidak lantas membuat pembuat clothing takut berkarya. Dengan modal terbatas, kaos tetap bisa dijual. Syaratnya tentu saja, harus punya ciri khas. Merek Godline clothing pendatang baru. Kreatornya M Fadilah Hafidz masih mahasiswa. Dana yang digelontorkan pun kecil.
"Modal terbatas. Jualan juga masih nitip," kata Hafidz.

Sebagai pendatang baru, kata Hafidz, harus berdarah-darah untuk promosi. Mau pasang iklan berat diongkos. Beruntung perkembangan teknologi makin pesat. Media sosial twitter dan instagram jadi sarana promosi. Di
twitter @_godline_ atau instagram @godline_ semua karya dipampang.
"Ada yang tertarik setelah lihat di twitter atau instagram," ucapnya.

Tidak dipungkiri, lanjutnya, medsos menjadi saran gaul anak muda. Promosi produk lewat medsos cuma butuh kreativitas. Rajin posting produk baru dan pintar menyebar kata.
"Positif adanya medsos untuk memulai usaha dengan modal terbatas," bebernya.

Diceritakan, desain clothing dibuat sendiri, dari sketsa tangan terus edit photoshop. Ada juga yang langsung buat pake corel draw. Proses ini dinilai artistik. Produknya handmade. Tidak terkesan desain asal comot. Karena rata-rata anak muda peminatnya. Desain bergambar (art) menjadi pilihan.
"Ada juga yang senang simpel. Kayak gambar logo sama font aja,
kita berusaha ngikuti selera," ujarnya.

Ditambahkan, karena baru memulai usaha, tentu saja Godline terus mengontrol pasar. Perkembangan terbaru harus di-update. Malah setiap masukan selalu diterima. Termasuk rajin bertukar pikiran dengan pemilik clothing lain.
"Ini belajar dan berjuang jualan," ucapnya tertawa.

Apid sapaan akrabnya, belum punya store sendiri. Tapi ia tidak malu menitip barang dititip di store lain. Ada tiga store merek Godline dipajang. Di Immortal, DUKE, dan Waroeng Creative.
"Keinginan saya tentu bisa punya store sendiri nantinya," ucapnya tersenyum.

Kaos merek Godline harganya hampir sama dengan clothing lokal lainnya. Tiap kaos dijual Rp 110 - 135 ribu. Memahami isi dompet anak muda penting. Saat ini pangsa pasar terbesar Godline adalah anak muda. Selanjutnya, secara bertahap Godline bercita-cita bisa menjadi apparel. Menyediakan kebutuhan fashion dari kepala sampai kaki.
"Dalam waktu dekat mau buat gelang Godline," tambahnya.(Bersambung)

0 10 komentar:

Post a Comment