Saturday 1 October 2016

Pena Lombok Dikenal karena Teknologi

Febrian Putra (berdiri paling kanan) wakil Komunitas Pena Lombok dari NTB
Suasana mentoring saat acara final Lenovo Inspiration Hunt tahun 2016        
Kreativitas anak muda terus berkembang. Dukungan dari pemerintah dan swasta begitu besar. Perkembangan teknologi yang kian canggih membuat kreativitas itu dikenal luas. Sabtu 20 Agustus 2016, menjadi hari luar biasa bagi Komunitas Pena Lombok. Komunitas ini masuk dalam sepuluh besar Lenovo Inspiration Hunt. Ada sekitar 536 komunitas kreatif ikut terlibat. Sepuluh komunitas ditetapkan sebagai yang terbaik.  Sebagai anggota komunitas, saya cukup bangga karena Komunitas Pena Lombok menjadi satu-satunya komunitas dari Indonesia Timur. Sembilan komunitas lain berasal dari Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Keberangkatan ke Jakarta tentu saja menjadi sebuah pencapaian tersendiri. Komunitas Pena Lombok masih terbilang baru. Berdiri Januari 2016. Komunitas Pena Lombok adalah komunitas yang memayungi anak muda kreatif di bidang seni. Pecinta gambar dari beragam genre, mulai realis, doddle, abstrak, dan lainnya berkumpul. 

Anggota Pena Lombok saat mengikuti acara yang digelar Telkomsel
             Penampilan wakil Pena Lombok dalam ajang komunitas di LCC.         
             Komunitas Pena Lombok ikut dalam kegiatan Corat-coret Fest 2016
Usianya anggota komunitas dibawah 35 tahun. Usia yang produktif untuk mengembangkan kegiatan kreatif. Penampilan di tingkat nasional, jelas mengantrol semangat anak-anak muda Komunitas Pena Lombok terus mengembangkan hobi dan bakatnya. Bagi anak muda di daerah, selama ini seni yang mereka tekuni bukan pilihan. Dunia kreatif di daerah masih dipandang sebelah mata. Bila sanggup masuk dalam sepuluh besar event nasional, itu sudah capaian luar biasa. Harus diakui selain ide dan gagasan, teknologi informasi yang membuat komunitas anak muda di daerah dikenal. Sebelum ikut dalam ajang kreatif anak muda, Komunitas Pena Lombok aktif mengenalkan karya melalui Instagram. Melalui Instagram memudahkan karya seni dikenal banyak orang. Untuk memperkuat komunikasi, komunitas membuat grup Line. Melalui grup Line ini anggota komunitas bisa menuangkan ide sepanjang waktu Diantara grup yang ada di gadget saya, baik itu WhatsApp Grup, BBM Grup, dan Line Grup hanya Line Grup Komunitas Pena Lombok yang aktif 24 jam. Jam berapapun, setiap ada ide langsung share ke grup. Dari awal anggota hanya puluhan, sampai mencapai ratusan. Teknologi membuat ide mengalir seperti air. Beragam ide inilah yang kemudian membuat nama Komunitas Pena Lombok kian dikenal. Sampai saya memutuskan mengirimkan konsep Komunitas Pena 

Lombok dalam ajang kreatif teknologi Lenovo Inspiration Hunt. Kembali lagi, harus diakui semua karena teknologi. Ajang kreatif ini tidak rumit, cukup submit kegiatan via online. Mengirimkan profil dan rencana kegiatan ke depan. Berikutnya panitia mengecek keaktifan dan prospek untuk perubahan. Keberangkatan saya dalam ajang Lenovo Inspiration Hunt menambah ilmu bagi komunitas. Saya berjumpa dengan mentor-mentor hebat seperti Billy Boen (Founder Young on Top Indonesia), Nukman Lutfie (pakar branding dan CEO Jualio.com), Iim Fatimah pakar (advertising dan marketing) di Jakarta. Salah satu penekanan para mentor adalah pemanfaatan teknologi untuk branding komunitas. Ya, penekanan itu yang langsung saya bahas bersama seluruh anggota Komunitas Pena Lombok. Sampai akhirnya lahirlah akun Twitter Komunitas Pena Lombok (@penalombok), fanpage Facebook (penalombok), dan blog (penalombok.blospot.co.id). Branding via online ini membuat nama Pena Lombok kian dikenal. Anggota komunitas pun mendapat orderan berbagai pekerjaan. 

Sepanjang Agustus banyak kegiatan yang melibatkan Komunitas Pena Lombok, mulai yang non komersial sampai yang komersial. Untuk yang non komersial, sesama komunitas bisa saling mengenal. Khususnya komunitas dengan latar belakang kegiatan yang sama, bisa saling memberi support. Sedangkan untuk yang bersifat komersial, pemerintah atau swasta bisa melihat langsung karya yang sudah dihasilkan oleh komunitas. Karya seni Komunitas Pena Lombok tidak hanya berdasar cerita, semua karya ditampilkan di akun media sosial maupun blog. Merawat media sosial dan blog memang butuh keseriusan. Rajin dan intens menginformasikan perkembangan terbaru. Tidak bisa hanya sekadar membuat, kemudian dibiarkan begitu saja. Hal itu yang membuat Komunitas Pena Lombok menugaskan masing-masing anggota mengelola media sosial maupun blog. Dalam era perkembangan teknologi yang semakin canggih, media sosial maupun blog memiliki peran luar biasa. Di era digital, internet mengendalikan hampir separuh waktu penduduk di muka bumi. Bagi komunitas atau usaha kecil, khususnya yang ada di daerah harus memanfaatkan kemajuan tersebut. Tanpa mengendalikan teknologi, kreativitas atau kegiatan positif tidak akan dikenal orang. Dunia online sekaligus sebagai penyebar inspirasi.(*)

0 10 komentar:

Post a Comment